
Selama masa yang panjang, para filsuf dan ilmuwan Eropa mempercayai bahwa bumi tinggal diam di tengah alam semesta dan semua benda angkasa termasuk matahari bergerak mengelilinginya. Di dunia barat konsep geografi ii masih dianut sejak zaman Ptolemus, pada abad 2 SM. Pada tahun 1512, Copernicus mengemukakan teori Heliosentris dari pergerakan planet-planet, yang menegaskan bahwa matahri diam tak bergerak di tengah sistem tata surya dengan planet-planet bergerak mengitarinya.
Pada tahun 1609, Seorang ilmuwan Jerman Yohannus Keppler mengemukakan teori " Astronomia Nova". Di dalamnya, ia tidak hanya menyimpulkan bahwa planet-planet berputar pada orbit berbentuk elips di sekeliling matahari saja, tetapi juga bahwa planet0planet itu berputar pada porosnya dengan kecepatan tak beraturan. teori ini memungkinkan para ilmuwan Eropa untuk menjelaskan dengan benar tentang mekanisme sistem tata surya, termasuk urutan malam dan siang.
Setelah temuan-temuan ini, orang mengira bahwa matahri diam dan tidak berputar pada porosnya seperti bumi. Saya masih ingat, hal-hal ini pada
waktu belajar geografi semasa sekolah.
Perhatikan Ayat Al-Quran berikut"
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang , matahari dan bulan, masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya" (Al-Anbiya :33)
Kalau anda membuka ayat tersebut maka kata bahasa Arab yang digunakan dalam ayat di tas adalah yasbahun berasal dari kata sabaha yang mengandung pengertian gerakan yang berasal dari benda tertentu. Jika anda menggunakan kata itu bagi seorang manusaia di atas tanah, kata sabaha tidak akan berarti bahwa ia mengelilingi diatasa tanah, tetapi orang itu berjlan atau berlari. Kalau anda menggunakan kata sabaha untuk orang yang berda di dalam air, maka kata ini tidak akan berarti bahwa ia mengapung, tetapi berarti berenang.
Begitu juga, kalau anda menggunakan kata yasbah bagi suatu benda langit , maka artinya matahari bukan hanya melayang-layang di angksa tetapi juga berotasi berbarengan dengan perjalanannya di angkasa.
Kebanyakan buku-buku pelajaran di sekolah telah mengambil fakta bahwa matahari berotasi pada porosnya. Peputaran matahri pada porosnya dapat dibuktikan dengan bantuan sebuah alat yang memproyeksikan citra dari matahri di atas meja, sehingga orang bisa mengamati citra itu tanpa silau. Maka akan terlihat bahwa matahari memiliki bintik-bintik yang menyelesaikan gerakan memutar sekali dalam 25 hari. atau dengan kata lain, matahri membutuhkan waktu sekitar 25 hari untuk berputar pada porosnya.
Fakta menunjukkan bahwa matahari berjalan di angkasa dengan kecepatan sekitar 150mil per detik, dam membutuhkan waktu sekitar 200 juta tahun untuk menyelesaikan satu revolusi mengelilingi galaksi Bima Sakti.
" Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Ayat ini menyebutkan suatu fakta penting yang ditemukan oleh ilmu astronomi modern yaitu adanya orbit tersendiri bagi matahari dan bulan, maupun perjalanan kedua benda ini di angkasa dengan gerakan mereka sendiri.
" Tempat yang telah ditentukan", yaitu ke mana matahri berjalan, dengan membawa serta sistem tata suryanya, telah dikenali oleh ilmu astronomi modern. Bahkan telah di beri nama Solar Apex. Sebenarnya sistem tata surya bergerak di angkasa menuju suatu titik yang berada dalam konstalasi Herkules ( lapisan alpha) yang lokasi tepatnya ditentukan dengan tepat.
Bula juga berotasi pada porosnya dalam durasi sama seperti waktu yang dibutuhkan oleh bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi. Bulan membutuhkan waktu sekitar 29 1/2 hari umtuk menyelesaikan satu rotasi. Tak biasa tidak, kita pasti akan kagum dengan keakurtan ilmiah dari ayat-ayat Al-Qu'ran. Tidaklah kita bertanya-tanya, " Dari mana sumber ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam Al-Qur'an ?".
Selanjutnya......